Lebih Baik Melunasi Pinjaman Cepat Atau Menabung Dahulu?
Akibat penyebaran virus Covid-19, Indonesia juga terkena imbasnya dalam industri ekonomi. Baik perusahaan maupun individual memutar otak agar bisa bertahan dan tidak terjebak dalam masalah finansial. Pada saat seperti ini, mungkin beberapa dari Anda tengah bingung dalam menentukan kemana sebaiknya dana yang ada dialokasikan terlebih dahulu. Apakah lebih baik melunasi hutang; seperti kartu kredit dan pinjaman cepat, atau menabung untuk dana darurat?
Pada dasarnya, kedua pilihan yang ada memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Idealnya, memang hutang yang ada harus dilunasi terlebih dahulu agar tidak berbunga tinggi; terutama untuk kartu kredit. Namun, apabila semua dana dihabiskan untuk membayar tagihan, Anda beresiko untuk tidak memiliki dana yang bisa disisihkan untuk keadaan darurat.
Tentunya, pilihan apapun yang Anda tentukan kembali lagi kepada kondisi keuangan Anda. Yuk, simak ulasan berikut untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi Anda.
Melunasi Pinjaman atau Hutang Terlebih Dahulu
Seperti yang telah disebutkan tadi, Anda berisiko tidak memiliki uang yang tersisa untuk dana darurat apabila seluruh tabungan Anda digunakan untuk melunasi hutang. Jika Anda memutuskan untuk melunasi hutang pinjaman Anda, Anda bisa membayarnya dengan sebagian dari tabungan Anda, agar masih ada sisa dana yang bisa disisihkan.
Untuk metode pembayarannya, Anda bisa menggunakan 2 metode. Yang pertama, metode avalanche; yaitu terlebih dahulu membayar yang Anda bisa bayar setiap bulan untuk melunasi pinjaman kartu kredit dengan tingkat bunga tertinggi. Lalu, lakukan pembayaran minimum pada kartu kredit yang lain.
Metode yang kedua disebut dengan metode snowball. Anda bisa berfokus untuk melunasi pinjaman dengan saldo terkecil terlebih dahulu. Setelah itu, Anda bisa beralih ke pinjaman dengan saldo terkecil berikutnya hingga Anda melunasi semua utang. Pilihlah metode yang sesuai dengan keadaan Anda.
Menabung Untuk Dana Darurat
Apabila Anda memutuskan untuk menabung dana darurat dan menunda melunasi pinjaman, Anda harus membayar denda dan bunga yang membesar. Selain itu, apabila Anda menemui situasi yang membutuhkan dana darurat, Anda akan kebingungan jika tidak memiliki dana darurat untuk disisihkan.
Solusinya adalah, jika Anda memilih untuk mengalokasikan dana Anda sebagai dana darurat atau tabungan, pastikan untuk menabung hingga jumlah tertentu. Baru sisanya Anda alokasikan untuk melunasi pinjaman. Idealnya, jumlah dana darurat berjumlah 3-6 bulan biaya hidup Anda. Dana darurat juga merupakan kunci untuk menghindari bunga pinjaman yang tinggi di masa depan.
Solusinya?
Memang kedua pilihan tersebut memiliki kerugian dan kelebihannya tersendiri. Idealnya, akan kurang bijak apabila Anda memutuskan untuk fokus kepada salah satu pilihan saja.
Solusinya adalah memperhitungkan dan mengalokasikan jumlah dana yang seimbang untuk membayar pinjaman dan ditabung sebagai dana darurat. Jika jumlah yang telah dipersiapkan tidak cukup dan akhirnya Anda harus tetap membayar bunga atau denda, jumlahnya tidak akan terlalu merugikan bagi Anda.
Kesimpulannya, baik mendahulukan untuk melunasi pinjaman cepat atau menabung disaat seperti ini sama-sama memiliki resiko. Pilihlah yang resikonya sesuai dengan keadaan finansial Anda. Selain itu, pastikan untuk mengajukan pinjaman dari sumber yang aman dan terpercaya di kemudian hari. Juga ajukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda, agar tidak menimbulkan masalah keuangan di masa depan.