Pendidikan

Sekolah Tatap Muka Digalakkan, Berikut Aturan dan Pro-Kontra yang Dirasakan

sekolah tatap muka

Sejak awal Januari tahun ini, sekolah tatap muka atau dikenal dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali diberlakukan di daerah Jakarta dan sekitarnya. Keputusan tersebut didasarkan dari Surat Keputusan Bersama 3 Menteri tertanggal 21 Desember 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.  Dalam SKB tersebut, dinyatakan bahwa sekolah tatap muka dilakukan 100% untuk wilayah yang berstatus PPKM level 1 dan 2 dengan aturan berikut. 

  1. Satuan pendidik atau sekolah harus mencapai angka cakupan vaksinasi hingga dosis 2 sampai dengan 80% 
  2. Capaian vaksinasi masyarakat lansia di Jakarta harus di atas 50% 
  3. Capaian vaksinasi guru di Jakarta harus mencapai 50% 
  4. Lama proses belajar mengajar tidak lebih dari 6 jam setiap harinya
  5. Selama proses belajar mengajar, siswa wajib mengenakan masker sesuai dengan ketentuan 
  6. Menjaga jarak aman 1 meter 
  7. Tidak meminjam atau menggunakan alat makan maupun perlengkapan belajar dengan teman lainnya 
  8. Menjaga etika batuk dan bersin 
  9. Mencuci tangan sebelum masuk ke kelas
  10. Jika dirasa sakit, siswa dan pengantar dilarang pergi ke sekolah 

Dengan adanya peraturan tersebut, tentu menimbulkan pro dan kontra yang muncul dari pihak wali murid siswa. Berikut adalah pro dan kontra dari sekolah tatap muka yang dialami oleh beberapa kalangan. 

Kumpulan Pro Sekolah Tatap Muka 

Mencegah lost of learning 
Dengan pembelajaran tatap muka, anak menjadi lebih mandiri dalam memahami materi pembelajaran dan anak bebas bertanya secara langsung jika ada beberapa pelajaran yang kurang dimengerti. Sekolah secara luring juga mengurangi risiko pekerjaan rumah (PR) atau materi yang diajarkan dikerjakan oleh orang tua/wali murid. 

Anak dapat bersosialisasi 
Sekolah tatap muka membuat anak dapat bersosialiasi dengan teman lainnya. Walaupun dengan jarak yang ditentukan, hal ini membuat anak merasa tidak kesepian jika dibandingkan belajar tanpa tatap muka atau online class. 

Rendahnya Distraksi
Gangguan atau distraksi seperti jaringan internet yang buruk, suara bising yang berasal dari lingkungan rumah, dan lain sebagainya terkadang membuat anak sulit berkonsentrasi selama belajar secara daring dari rumah. 

Kumpulan Kontra Sekolah Tatap Muka 

Ancaman kesehatan 
Dengan aturan sekolah tatap muka, tentu membuat para orang tua khawatir dan cemas akan kesehatan anak. Hal ini diperkuat dengan tidak bisa dipastikan anak belajar dengan jarak aman. 

Aturan yang tidak terealisasi 
Terkadang aturan hanyalah aturan yang terkadang tidak diindahkan. Perlu adanya pengawasan dan monitoring ketat untuk memastikan aturan dipatuhi dengan tepat. Aturan yang tidak terealisasi inilah yang akan membuat orang tua panik dan takut apabila sekolah tatap muka tetap dilakukan. 

Itulah pro dan kontra sekolah tatap muka. Memilih sekolah secara daring dapat meningkatkan risiko lost of learning yang membuat anak tidak bisa aktif dan kesulitan memahami pelajaran karena kendala teknis yang sering terjadi ataupun sulitnya berkomunikasi secara tidak langsung. Sedangkan, memilih sekolah tatap muka juga bisa mengurangi jam belajar anak karena pemangkasan waktu belajar di sekolah. 

Untuk mensiasatinya, Anda bisa mengajarkan atau memberikan pelajaran lebih diluar waktu sekolah dengan mengambil kursus agar anak lebih paham terkait materi pembelajaran dan mengurangi risiko lost of learning selama masa pandemi ini. Dengan kursus tambahan, anak lebih leluasa untuk bertanya pada pengajar secara dua arah.

Untuk biaya kursus biasanya berkisar di angka Rp 60.000 sampai dengan Rp 200.000 tergantung dengan jenjang sekolah anak. 1 pertemuan biasanya terdiri dari 2-3 jam atau sekitar Rp 180.000 sampai dengan Rp 400.000 per pertemuan. Anda dapat mengkalkulasikan biaya keseluruhan dengan mengalikan harga per jam dikali dengan jumlah hari yang dipilih. Untuk memudahkan biaya pendidikan buah hati, Anda bisa mengajukan pinjaman dengan jaminan BPKB motor di BFI Finance. 

Anda dapat mengajukan pinjaman dengan Paket Lancar (Langsung Cair). Cukup isi form sampai selesai, proses disetujui hanya 10 menit dengan tenor hingga 24 bulan! 

Berikut adalah persyaratannya : 

  1. Debitur berusia 21-60 tahun dan merupakan WNI 
  2. Berlaku untuk semua pekerjaan, kecuali Ojek Online dan pekerjaan yang melanggar hukum 
  3. Motor adalah kendaraan milik sendiri dengan BPKB atas nama sendiri atau pasangan 
  4. Usia motor maksimal 10 tahun dan hanya berlaku untuk merk kendaraan Jepang 
  5. STNK dan pajak motor wajib atas nama sendiri dan masih aktif

Tunggu apalagi? Yuk, ajukan pinjaman dengan jaminan BPKB Motor di BFI Finance sekarang. Klik form berikut untuk pengajuan